Di tepian senja, bayang-bayang menari,
Menyisakan luka, pilu yang tak terperi.
Langkah kaki terhenti, di antara debu jalan,
Kisah terukir dalam, hati yang tertawan.
Bukan lagi gadis suci, dengan mimpi di dada,
Jejak masa lalu, membayangi langkah nyata.
Tangan yang terulur, mencari tumpuan kasih,
Namun duka mendalam, mengikis asa bak mimpi.
Matahari tenggelam, membawa pergi cahaya,
Meninggalkan kegelapan, yang membelenggu jiwa.
Namun di balik duka, secercah harapan tiba,
Mencari arti hidup, di tengah badai nestapa.
Air mata membasahi, pipi yang mulai keriput,
Mencurahkan penyesalan, yang tak mampu terputus.
Namun, di setiap tetes, ada kekuatan tercipta,
Bangkit dari keterpurukan, menuju hari yang lebih baik.
Jalan masih panjang, penuh liku dan rintangan,
Namun tekad membara, membakar semangat yang hilang.
Ia bukan lagi wanita yang hina dan tercela,
Ia adalah pejuang, yang bangkit dari luka.
0 Comments