Hujan rintik membasahi pipi,
Menyatu dengan air mata yang jatuh tak terhenti.
Kata-katamu menusuk relung jiwa,
Seperti duri tajam yang menancap di hati.
Kata-katamu menusuk relung jiwa,
Seperti duri tajam yang menancap di hati.
Janji-janji manis sirna ditelan waktu,
Tinggal kenangan pahit yang terus menghantu.
Cinta yang kupendam, kini jadi debu,
Terhembus angin meninggalkan rasa pilu.
Tinggal kenangan pahit yang terus menghantu.
Cinta yang kupendam, kini jadi debu,
Terhembus angin meninggalkan rasa pilu.
Rasa sakit ini mengakar begitu dalam,
Sulit untuk sembuh, sulit untuk ku urai.
Hanya kesunyian yang mampu ku genggam,
Mencoba meredam luka yang menganga ini.
Sulit untuk sembuh, sulit untuk ku urai.
Hanya kesunyian yang mampu ku genggam,
Mencoba meredam luka yang menganga ini.
Mungkin suatu hari nanti,
Luka ini akan memudar,
Namun bekasnya akan selalu ada,
Sebagai pengingat kisah cinta yang telah sirna.
Luka ini akan memudar,
Namun bekasnya akan selalu ada,
Sebagai pengingat kisah cinta yang telah sirna.
0 Comments